• About
  • Contact

Penantian Panjang dan Gersang

 on Tuesday, February 3, 2015  



Ku duduk di sebuah kursi yang di kelilingi oleh lilin - lilin yang menawan dan memancarkan cahaya terang dalam gelapnya malam. Tak terkira air menetes perlahan dari atas pancaran mematikan cahaya terang dalam sekejap mencoba untuk tetap bertahan dengan segelintir cahaya di atas namun air itu gemercik meneteskan dengan cipratan yang begitu cepat.
 
Padam. . .
satu persatu lilin itu pun mulai mati dan cahaya pun sirna dan gelap menyelimuti ku pada malam itu. Seiring waktu berjalan aku tak kuasa dengan cahaya yang mulai padam satu persatu, yang membuatku gelap tak bisa melihat sekitarku, tak bisa menoleh kehidupanku serta kegiatanku.
Ku bawakan segenggam api dari percikan batang kayu - kayu kecil yang telah di asah dan ku nyalakan lilin - lilin kecil itu dengan penuh kehati - hatian. satu demi satu . .
Perlahan demi perlahan . .
ku nyalakan lilin itu , lilin pertama yang ku nyalakan , lilin kedua, ke tiga, ke empat, hingga lilin terakhir yang sempat ku nyalakan. Kini cahaya pun mulai terang kembali, saatnya aku melihat sekitarku yang sempat tak ku perdulikan karena tertutupi oleh gelapnya malam. 

kini ku mulai bisa kembali menoleh kehidupanku serta kegiatanku yang sempat terhambat oleh kegelapan yang menutupinya.

Penantian Panjang dan Gersang 4.5 5 Unknown Tuesday, February 3, 2015 Ku duduk di sebuah kursi yang di kelilingi oleh lilin - lilin yang menawan dan memancarkan cahaya terang dalam gelapnya malam. Tak ...


No comments:

Post a Comment

J-Theme